Sesungguhnya, Ka'bah memiliki kecintaan yang amat besar di hati setiap muslim. Ka'bah adalah sebuah bangunan berbentuk kubus yang berada di tengah-tengah masjid paling suci bagi umat Islam yaitu Masjidil Haram, di Makkah, Arab Saudi. Semua umat Islam dari seluruh dunia ini juga menghadap ke Ka'bah ketika melaksanakan shalat sehingga sering juga dikenal dengan nama kiblat (arah ketika shalat dan ibadah lainnya).
Menurut sejarahnya, ka'bah adalah bangunan suci yang dahulu dipugar oleh Nabi Ibrahim bersama putranya, Ismail ketika berada di Makkah atas perintah Allah SWT. Pada zaman Nabi Muhammad SAW (ketika belum diangkat menjadi Rasul), bangunan ini juga pernah direnovasi kembali akibat banjir bandang yang melanda kota Makkah pada saat itu. Saat itu, Rasulullah SAW turut andil dalam peletakkan batu Hajar Aswad pada salah satu sudut Ka'bah sehingga berhasil meredam perselisihan yang hampir saja terjadi.
Sepeninggal Nabi Muhammad SAW, bangunan ini kemudian diurus dan dipelihara oleh Bani Syaibah sebagai pemegang kunci Ka'bah dan administrasi, serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, hingga sampai saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua kota suci, Makkah dan Madinah.
Bangunan yang memiliki ketinggian 13,10 m dengan sisi 11,03 m x 12,62 m ini merupakan monumen suci bagi umat Islam, sehingga tidak heran jika setiap muslim rindu dan berkeinginan untuk dapat mengunjunginya. Bahkan jika diperbolehkan masuk ke dalamnya. Meskipun begitu, tidak sembarang orang diperkenankan untuk masuk ke dalam bangunan ka'bah. Apakah anda penasaran ada apa isi di dalamnya?.
Nah, untuk menjawab rasa penasaran anda, silahkan simak uraian singkat keterangan-keterangan di bawah ini.
Pertama: Di dalam ka'bah, terdapat sebuah lemari dengan posisi berada di depan pintu Ka'bah. Di atasnya, diletakkan aroma terapi dari asap kayu khusus untuk mengharumi ruang ka'bah. Bau minyak wangi dari campuran kasturi, kayu gaharu, dan minyak ambar yang digunakan dalam jumlah besar untuk membersihkannya, dan bau harum bekas minyak wangi itu terus menerus sepanjang tahun.
Kedua: Selain pintu utama, terdapat pula sebuah pintu dengan tangga yang terbuat dari alumunium dan kristal untuk menuju ke atap Ka'bah. Pintu ini juga biasa disebut dengan nama pintu taubat.
Kedua: Selain pintu utama, terdapat pula sebuah pintu dengan tangga yang terbuat dari alumunium dan kristal untuk menuju ke atap Ka'bah. Pintu ini juga biasa disebut dengan nama pintu taubat.
Ketiga: Lantai ka'bah ditutup dengan marmer berwarna putih ditengah, dan di bagian pinggir marmer berwarna hitam, dan di bagian yang tinggi pada tembok ka'bah marmer berwarna merah mawar, ketinggian dengan jarak empat meter tanpa menempel pada temboknya yang asli.
Jarak yang tersisa -dari tembok yang bermarmer sampai atap (lima meter )-ditutupi oleh kain ka'bah berwarna hijau, tertulis di atas kain tersebut dengan tinta perak ayat-ayat Al-Qur'an yang mulia dan memanjang hingga menutupi atap ka'bah.
Terdapat potongan marmer satu buah berwarna gelap yang menandai tempat sujud Rasulullah SAW. Dan terdapat potongan yang mirip dengan marmer tadi di tempat Multazam dimana Rasulullah SAW pernah menempelkan perutnya yang mulia dan pipinya yang kanan di tembok dalam keadaan mengangkat tangannya dan menangis (oleh karena inilah dinamakan Multazam).
Keempat: Terdapat tiga tiang di bagian tengah dari kayu yang dipahat dengan keahlian untuk menyangga dengan ketinggian sekitar sembilan meter yang dihiasi dengan hiasan emas.
Kelima: Beberapa lentera yang digantungkan terbuat dari tembaga dan perak serta kaca yang diukir dengan ayat-ayat Al-Qur'an peninggalan Khilafah Utsmaniah.
Keenam: Kumpulan potongan marmer yang dikumpulkan dari setiap zaman, yakni dari zaman-zaman mereka yang melaksanakan perluasan Masjidil haram yang mulia.
Pada saat ini diletakkan peralatan tangga mesin (man lift) untuk para petugas kebersihan di dalam ka'bah dengan pompa air tekanan tinggi untuk mencampur bahan-bahan pembersih. Ka'bah Al-Musyarrafah dicuci dari dalam sekali dalam setahun, pertama dengan air dan sabun kemudian setelah itu tembok bagian dalam dan lantainya diusap dengan minyak wangi dengan segala macamnya (kasturi, minyak ambar, dan kayu gaharu). Semoga Allah SWT memberikan rezeki kepada kita untuk dapat mengunjungi Kabah yang mulia. Aamin.
Posting Komentar