Meski sering dikonotasikan pada hal-hal yang kurang baik (gemuk, kolesterol, dll), nyatanya lemak merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak adalah senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Seperti halnya karbohidrat, lemak juga berperan besar dalam menghasilkan energi untuk berbagai aktivitas tubuh. Selain itu, lemak pada dasarnya dibutuhkan agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan normal dan sehat.
via istockphoto |
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak. Berdasarkan komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Sedangkan berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Sterol merupakan lemak yang berperan penting dalam pembentukan hormon dan vitamin di dalam tubuh. Kolesterol merupakan bahan baku pembentukan garam empedu dan asam kolat (di dalam hati) yang berperan penting dalam penyerapan hasil pencernaan lemak di usus halus. Kolesterol juga merupakan bahan baku untuk pembentukan hormon seks. Dalam jumlah yang berlebihan, kolesterol akan menumpuk di permukaan dalam pembuluh darah arteri dan disebut atherosklerosis.
Jika penumpukan kolesterol terus berlangsung, akan mengakibatkan aliran darah yang melalui arteri terganggu dan bahkan tersumbat. Jika penyumbatan terjadi di arteri jantung, akan menyebabkan penyakit jantung koroner. Penyumbatan arteri di otak dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak dan menimbulkan stroke.
Sumber Makanan Penghasil Lemak
Berdasarkan asalnya, bahan makanan yang mengandung lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, kemiri, zaitun, berbagai tanaman kacang, dan buah avokad. Sedangkan lemak hewani adalah lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur.
via istockphoto |
Fungsi Lemak Bagi Tubuh
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia berbeda-beda, tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1 gram lemak per 1 kg berat badan per hari. Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.
Di dalam tubuh kita, lemak mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya adalah:
- sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
- sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
- sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital (antara lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak.
- sebagai penghasil energi tertinggi, karena setiap gram lemak menghasilkan energi 9,3 kkal.
- sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.
- sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol).
- sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khusus untuk kolesterol).
Metabolisme Lemak
Lemak diserap tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak. Gliserol mudah larut di dalam air sehingga mudah diserap pembuluh darah. Penyerapan asam lemak di dalam usus halus sedikit berbeda dengan zat makanan lainnya. Di dalam usus halus, asam lemak hasil pencernaan makanan mula-mula bereaksi dengan garam-garam karbonat membentuk senyawa sabun.
Senyawa sabun dapat diserap oleh jonjot (vili) usus. Di dalam jonjot usus, senyawa sabun terurai kembali menjadi asam lemak dan garam karbonat. Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka (vena subklavia) kiri.
Lemak tersebut selanjutnya disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagai sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin. Di hati, lemak dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol.
Secara normal, di dalam tubuh kolesterol berikatan dengan protein membentuk lipoprotein. Terdapat dua bentuk lipoprotein, yaitu low density lipoprotein (LOL) atau lipoprotein kepadatan rendah dan high density lipoprotein (HDL) atau lipoprotein kepadatan tinggi. LDL mengandung lebih banyak lemak dibandingkan dengan HDL. LDL dianggap sebagai pemicu penumpukan kolesterol pada dinding arteri dan disebut sebagai kolesterol buruk. Sebaliknya HDL dianggap sebagai pembersih kolesterol dari dinding arteri. Kolesterol tersebut diangkut kembali ke hati untuk dipecah dan dikeluarkan. Oleh karena itu HDL dikenal sebagai kolesterol baik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka sebaiknya kita mengusahakan agar kadar HDL di dalam tubuh kita meningkat. Caranya dengan melakukan kegiatan olahraga, tidak makan secara berlebihan, mengurangi konsumsi minyak hewani, membuang semua lemak yang menempel pada daging, dan membuang juga kulit ayam. Perbanyak makan protein dari ikan dan sayuran. Sebaiknya biasakan makan makanan yang dipanggang, direbus, dan hindari makanan yang digoreng, cake, dan makanan berminyak lainnya. Lakukan olahraga yang cukup serta hindari rokok dan minuman keras. Baca Selanjutnya: Pengertian Protein, Sumber Makanan, dan Fungsinya Bagi Tubuh
Posting Komentar