Di zaman modern seperti sekarang ini, siapa sih yang tidak tahu internet. Terutama bagi kaum milenial, internet mungkin sudah menjadi semacam kebutuhan yang harus selalu bisa dinikmati setiap harinya. Bukan hanya mereka yang tinggal di kota, mereka yang tinggal di desa pun kini tidak jauh berbeda. Tidak heran jika kini lebih banyak orang beli paket data internet dibanding orang beli pulsa untuk telponan atau sms-an.
ilustrasi via pixabay |
Internet merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang paling berpengaruh pada penghujung abad ke 20 hingga saat ini. Internet terdiri dari komputer dan server serta jaringan telepon yang menghubungkan segala yang terkait dengannya. Oleh karena itu, istilah web (jaringan) pun diartikan sebagai kumpulan dari situs dan informasi yang dapat diakses oleh pengguna internet.
Internet sendiri dapat didefinisikan dari segi teknis dan ilmu pengetahuan. Secara teknis, internet adalah jaringan komputer dunia yang meliputi jutaan komputer yang bisa saling bertukar informasi dan bahkan saling berkomunikasi. Adapun dilihat dari sudut ilmu pengetahuan, internet adalah "perpustakaan besar" yang di dalamnya terdapat jutaan artikel, buku, jurnal, kliping, berita, foto, video, dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Orang-orang dapat berkunjung ke "perpustakaan" tersebut kapan saja dan dari mana saja.
Sejarah Penemuan Internet
Tahukah anda bahwa konsep internet yang kita kenal saat ini ternyata cikal bakalnya sudah ada sejak masa Perang Dingin. Selama perang Dunia II dan perang Dingin, komunikasi memang memegang peranan yang amat penting. Pada masa itu, teknologi komunikasi dikuasai dan digunakan oleh dua blok yang saling bertentangan untuk memata-matai kekuatan lawan. Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi saat itu lebih difokuskan hanya pada bidang pertahanan dan keamanan masing-masing pihak. Berbagai satelit pemantau juga diciptakan oleh masing-masing pihak untuk memata-matai lawannya.
Ketertinggalan Amerika Serikat dari Uni Soviet dalam teknologi ruang angkasa mendorong pemerintah AS untuk menjalankan sebuah program kilat guna mengejar ketertinggalannya. Berdasarkan persetujuan Kongres, pemerintah AS kemudian mendirikan Advanced Research Projects Agency (ARPA). Proyek ini dikendalikan oleh seorang manajer tunggal untuk meringkaskan birokrasi. Proyek ini kemudian dipecah menjadi dua yaitu NASA dan ARPANET.
NASA mendalami studi ruang angkasa sedangkan ARPANET, di bawah Departemen Pertahanan (DARPA=Defence Advanced Research Project Agency) mempromosikan ilmu komputer dan pemrosesan informasi. ARPANET pun kemudian mulai mengembangkan prototip internet.
Pada tahun 1969, ARPANET merasa perlu memperkenalkan temuan-temuannya. Departemen Pertahanan Amerika Serikat membangun sistem jaringan melalui hubungan antarkomputer di daerah-daerah tertentu. Salah satu yang terkenal adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan Departemen Pertahanan AS dengan peneliti di beberapa Universitas di AS.
Pada awalnya, ARPANET hanya menghubungkan tiga buah komputer di Utah. Namun dalam beberapa tahun kemudian proyek ini berkembang ke seluruh negara bagian. Selain itu, semua perguruan tinggi di Amerika Serikat akhirnya bergabung dengan ARPANET. Karena perkembangannya sangat pesat, maka ARPANET kemudian dipecah menjadi dua, yaitu Milnet digunakan khusus untuk kepentingan militer dan ARPANET untuk kepentingan nonmiliter, khususnya perguruan tinggi.
Kedua jaringan itu kemudian digabungkan dengan nama Darpa Internet dan akhirnya lebih dikenal dengan sebutan internet. Internet (interconnected Network) merupakan jaringan (network) komputer yang terdiri dari banyak jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan lainnya. Internet merupakan jaringan global yang terdiri atas jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan-jaringan lokal yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, dan kabel) yang jangkauannya mencakup seluruh dunia.
Pada tahun 1989, konsep internet mulai beralih untuk kepentingan publik ketika seorang ilmuwan bernama Barnes Lee dan timnya berhasil membuat sistem komunikasi yang memungkinkan akses ke dokumen teks dalam jaringan. Sistem ini kemudian disebarluaskan sehingga banyak pengguna internet yang dapat memanfaatkannya. Sejak tahun 1990-an, internet pun mulai digunakan secara komersial. Sistem internet saling silang dengan bantuan saluran telepon dan modem, sehinggga internet diibaratkan sebagai jalan tingkat tinggi (superhighway). Selain itu, internet juga disebut cyberspace karena memiliki jaringan komunikasi ibarat dunia maya.
Sejarah Internet di Indonesia
Di Indonesia, internet baru dikenal pada akhir tahun 1990, itu pun masih terbatas di kalangan pecinta kelompok radio amatir Institut Teknologi Bandung (ITB). Melalui media komputer, kelompok ini merintis internet dengan mengubah sistem gelombang radio menjadi jaringan berbasis TCP/IP (internet protocol). Dengan cara ini, tidak perlu lagi berhubungan langsung lewat radio, namun cukup melalui komputernya masing-masing.
Dalam perkembangannya, para pengguna internet mulai meluas di luar kelompok radio amatir tersebut. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), ITB, Universitas Indonesia, dan Pusat Data Departemen Perindustrian adalah lembaga-lambaga pertama yang memanfaatkannya. Namun karena belum ada internet service provider (ISP) atau penyedia layanan jaringan, akses data pengguna internet saat itu masih memakai ISP dari luar negeri.
Baru pada tahun 1994, ISP komersial pertama digagas oleh seseorang bernama Sanjaya yang mengoperasikan jaringannya dengan nama IndoNet. Dengan adanya IndoNet, sambungan awal ke internet dapat dilakukan dengan dial up melalui telepon. Sejalan dengan perkembangan internet, jumlah penyedia layanan jaringan (ISP) di Indonesai pun terus bertambah jumlahnya. Mereka tergabung dalam Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII).
Kini, internet pun sudah menjadi konsumsi publik. Bahkan seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, mengakses internet pun kini mudah saja dilakukan dengan menggunakan ponsel cerdas (smartphone). Sebagai temuan Iptek, internet telah membuat dunia informasi kita seakan telah menemukan jalannya. Internet juga dianggap sebagai penemuan besar yang mengubah dunia dari yang bersifat lokal menjadi global. Dari internet, sumber-sumber informasi dunia yang amat luas juga dapat diakses dengan mudahnya.
Itulah sekilas tentang sejarah awal mula penemuan internet dan perkembangannya hingga masuk ke Indonesia. Internet memang telah banyak membawa manfaat positif bagi kehidupan umat manusia. Namun di satu sisi ternyata juga bisa memiliki dampak negatif jika digunakan untuk hal-hal negatif. Oleh karenanya, kita memang mesti berlaku bijak dalam menggunakan kemudahan ini. (diolah dari berbagai sumber)
Posting Komentar