Perkembangan Iptek Pada Masa Perang Dingin (1947 - 1991)

Pada artikel sebelumnya, kita telah belajar tentang sejarah Perang Dingin (Cold War) yang mana di satu sisi menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik di dunia, namun di sisi lain telah melahirkan era baru dalam perkembangan iptek. Salah satu ciri utama dari Perang Dingin adalah perlombaan senjata antara negara-negara anggota dari NATO dan Pakta Warsawa. Hal ini telah menghasilkan penemuan-penemuan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, terutama penerapan teknologi di bidang militer. 

Perkembangan Iptek Pada Masa Perang Dingin (1947 - 1991)
via ilmusocial.com

Beberapa perkembangan revolusioner di antaranya dibuat dalam bidang senjata nuklir dan roket yang telah mengarah kepada perlombaan ekspedisi ruang angkasa. Banyak roket digunakan untuk meluncurkan manusia dan satelit ke ruang angkasa yang pada mulanya sebenarnya dirancang untuk kepentingan militer sepanjang masa Perang Dingin. Sektor lain yang menunjukkan terjadinya persaingan persenjataan meliputi teknologi-teknologi seperti jet tempur, bom, senjata kimia, senjata biologi, peluru kendali, roket antarbenua, anti roket, anti tank, kapal selam, dan kapal selam peluncur roket. Selain itu, ada juga teknologi spionase yang meliputi perangkat elektronik untuk kepentingan intelejen, kode-kode intelejen, pesawat pengintai, dan satelit mata-mata.

Meski begitu, senjata nuklir dan persaingan militer bukan merupakan satu-satunya fakta teknologi pasca-Perang Dunia II. Banyak temuan teknologi pada masa Perang Dingin yang digunakan dalam ruang lingkup yang lebih luas dari tidak hanya terpusat untuk kepentingan perang. Perkembangan revolusi rekayasa elektronika misalnya telah menciptakan suatu dunia baru teknologi komputer, kendali jarak jauh, dan sarana komunikasi modern. 

Namun, yang paling menonjol dari semua perkembangan iptek pada masa Perang Dingin adalah eksplorasi manusia ke luar angkasa. Teknologi roket yang pertama kali diterapkan untuk persenjataan mulai dikembangkan untuk menjadi sarana peluncuran satelit dan melakukan riset terhadap bulan dan planet. Dalam bidang eksplorasi antariksa, langkah spektakuler yang pertama kali ditunjukkan adalah dengan menciptakan pesawat Sputnik I yang diluncurkan oleh Uni Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957 sebagai satelit buatan pertama. Setelah era Sputnik I, terjadi perlombaan satu sama lain antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. 

Sputnik 1
via monitor.co.id

Dalam hal ini, perkembangan eksplorasi pesawat antariksa dibagi menjadi empat tahapan kronologis, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan Daya Dorong Roket 

Peningkatan daya dorong roket dilakukan untuk menaruh satelit-satelit ke dalam orbit dan pemeriksaan penggunaan satelit untuk keperluan komunikasi. Fungsi lainnya yaitu untuk mengamati keadaan udara, memantau untuk keperluan militer, dan survei topografis dan geologis. 

2. Program Angkasa Berawak 

Tahapan ini diawali oleh kosmonot Rusia, Yuri Gagarin, pada tanggal 12A ril 1961 dalam Pesawat Vostok I. Penerbangan ini memperlihatkan penguasaan masalah yang dapat membawa pesawat dan awaknya kembali ke atmosfir bumi. Serangkaian penerbangan yang dilakukan oleh Uni Soviet kemudian disusul oleh Amerika Serikat yang mampu melakukan manuver mengudara selama dua minggu dan membuat terobosan, yaitu awak pesawatnya berjalan di luar angkasa. 

3. Program Menuju Bulan 

Bermula dengan pendekatan-pendekatan ke bulan yang dilanjutkan dengan survey pendaratan berawak ke permukaan bulan. Puncaknya terjadi tanggal 20 Juli 1969, ketika Neil Armstron dan Edwin Aldrin berhasil merangkak keluar dari pesawat Apollo 11 menuju permukaan bulan. Penjelajahan bulan berawak terus dilanjutkan dengan eksperimen yang diperluas sebelum akhirnya program itu dibatasi pada tahun 1972. 

4. Riset dan Penjelajahan Planet 

Industri antariksa menjadi perhatian penting dalam perkembangan Perang Dingin. Industri antariksa mencakup pembuatan satelit-satelit dan stasiun ruang angkasa yang mulai berkembang sejak akhir dasawarsa tahun 1950-an hingga awal tahun 1960-an. Salah satu aspek penting dalam pengembangan satelit-satelit dan stasiun ruang angkasa adalah pemanfaatan untuk pengamatan (observasi) militer, Eksplorasi ruang angkasa masa Perang Dingin makin merperluas doktrin udara ke wilayah antariksa, bahwa siapa yang menguasai udara atau antariksa akan memiliky keunggulan lebih dibanding lawan yang tidak menguasainya. 

Penyelidikan planet luar bumi dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Melalui penyelidikan angkasa Mariner 2 (1962) dan Pioner Venus 1 (1978) milik Amerika Serikat serta Uni Soviet dengan pesawat Venera 3 (1966) dan Venera 4 (1967) diadakan eksplorasi terhadap Planet Venus. Selain riset terhadap Venus, juga dilakukan riset terhadap Planet Mars yang dilakukan melalui serangkaian penyelidikan Mariner dan Viking I selama akhir tahun 1960-an. Eksperimen dilakukan untuk menyelidiki keberadaan sisa-sisa bahan organik di permukaan Mars. Pada tahun 1980-an, penyelidikan Voyagers 1 dan 2 ditujukan pada riset atmosfir dan satelit-satelit Jupiter dan Saturnus. 

Selain daripada itu, teknologi komunikasi juga ikut mengalami perkembangan selama terjadinya perang dingin. Selama Perang Dunia II hingga masa Perang Dingin, komunikasi dan informasi memegang peranan yang amat penting. Teknologi komunikasi dikuasai dan digunakan oleh dua blok yang saling bertentangan untuk memata-matai kekuatan lawan. Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu lebih difokuskan hanya pada bidang pertahanan dan keamanan masing-masing pihak. Berbagai satelit pemantau juga diciptakan oleh masing-masing pihak untuk memata-matai lawannya. 

Namun dari semua bentuk temuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, salah satu yang paling berpengaruh dan berjaya hingga saat ini adalah internet. Konsep internet yang kita kenal saat ini ternyata cikal bakalnya sudah ada sejak tahun 1969. Keberadaannya pada masa itu dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) yang mengembangkan suatu program untuk keperluan militer Amerika Serikat yang diberi nama Advanced Research Project Agency Net (diakronimkan menjadi Arpanet). 

Jaringan yang dikembangkan saat Perang Dingin ini menghubungkan komputer di berbagai instalasi penting militer Amerika Serikat di seluruh dunia. Semua ini dimaksudkan, jika terjadi perang nuklir di suatu tempat, jaringan komputer untuk keperluan pertahanan bisa beroperasi. Selengkapnya silahkan baca: Sejarah Awal Mula Internet dan Perkembangannya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama